Tuesday 25 May 2021

AURAT ISTRI DAN ANAK MENJADI CERMIN BAGAIMANA AGAMA SUAMI

AURAT ISTRI DAN ANAK MENJADI CERMIN BAGAIMANA AGAMA SUAMI 


Aurat seorang anak perempuan dan istri juga bisa menjadi cermin bagaimana agama suami atau ayahnya.


Sebab seorang suami atau ayah yg shalih tak akan pernah ridho membiarkan anak dan istrinya menampakkan auratnya kepada orang lain.


Dan salah satu kebahagian seorang suami atau ayah yg shalih adalah ia bahagia ketika melihat anak gadis dan istrinya menutup auratnya.


Ia juga akan memberikan dukungan dan semangat agar ia istiqomah, bahkan ia akan marah jika melihat anak gadis dan istrinya menampakkan auratnya atau tanpa memakai hijab.


Karena ia tahu bahwa aurat anak gadis dan istrinya adalah tanggung jawabnya, di mana kelak ia akan di minta pertanggung jawaban di akhirat bila ia sengaja membiarkan anak dan istrinya mengumbar auratnya.


Maka beruntunglah seorang ayah atau suami bila mendapati anak perempuan dan istri mu menutup aurat atau mengenakan hijab syari, Karena mereka kelak dapat meringankan hisab mu di akhirat kelak.


Dan sebaliknya, naaslah seorang suami atau ayah di akhirat kelak, jika ketika didunia sengaja membiarkan aurat anak perempuan dan istrinya terbuka tanpa mengingatkannya,

karena kelak mereka akan menuntut di hadapan Allah.


Seorang ayah atau suami tidak akan masuk surga sebelum ia di tanya tentang tanggung jawab dalam keluarganya,


Bahkan ancaman keras bagi suami atau ayah yang sengaja membiarkan perbuatan maksiat dalam keluarganya.


Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


“ثلاثة لا ينظر الله عز وجل إليهم يوم القيامة: العاق لوالديه, والمرأة المترجلة, والديوث…”


“Ada tiga golongan manusia yang tidak akan dilihat oleh Allah (dengan pandangan kasih sayang) pada hari kiamat nanti, yaitu: orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, perempuan yang menyerupai laki-laki, dan ad-dayyuts…” (HR. An-Nasa-i, no. 2562, Ahmad, 2/134 dan lain-lain. Dishahihkan oleh Adz-Dzahabi dalam Kitabul Kaba-ir, hal. 55)


Makna ad-dayyuts adalah seorang suami atau bapak yang membiarkan terjadinya perbuatan buruk dalam keluarganya. [Lihat Fathul Baari, 10/406].


Imam adz-Dzahabi rahimahullah berkata, “Dayuts adalah orang yang membenarkan keburukan pada keluarganya, yaitu tetap menganggap baik pada keluarganya (padahal ada kemungkaran yang nyata -pen), kita berlindung kepada Allâh dari hal itu. [Al-Kaba-ir, hlm. 137]


Oleh karena itu seorang suami atau ayah harus memiliki perhatian, kecemburuan, dan kekhawatiran apabila terjadi kemaksiatan dalam keluarganya. maka hendaknya ia harus berusaha mencegah dan menasehatinya, sebab jika hal itu tetap ia abaikan maka ia termasuk seorang yang dayuts

 

No comments:

Post a Comment